Solusi dan Penanganan Kasus Keamanan Siber di Indonesia

Saat ini, dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana penggunaan teknologi telah diterapkan oleh semua sektor bisnis. Sehingga  menghasilkan berbagai inovasi baru yang mempermudah berbagai aktivitas. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin luas, kasus serangan siber juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penggunaan teknologi tanpa didukung oleh sistem keamanan yang memadai.

Organisasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia harus mempunyai strategi mitigasi yang tepat agar terhindar dari serangan siber. Indonesia menjadi negara dengan jumlah persentase serangan siber yang cukup tinggi, data yang dikutip dari BSSN setidaknya ada lebih dari 1 miliar kasus terjadi sepanjang tahun 2022.

Baca juga : Mengoptimalkan Keamanan Informasi Perusahaan melalui Integrasi ISO 27701 dan ISO 27001

Kasus Keamanan Siber di Indonesia

Keamanan siber menjadi salah satu isu kritis yang dihadapi Indonesia di era digital saat ini. Serangan siber dapat berdampak merusak pada berbagai sektor, mulai dari bisnis dan pemerintahan hingga kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa serangan siber yang pernah terjadi di Indonesia selama 2022-2023. 

1. Pencurian data Bank Syariah Indonesia (2023), peretas telah berhasil mencuri 1,5 terabyte data termasuk data pribadi nasabah dan karyawan.
2. Kebocoran data PT. BFI Finance Indonesia Tbk (2023)
3. Serangan siber PT. Bank Syariah Indonesia (2023), pada saat itu layanan ATM dan m-banking tidak dapat digunakan, hingga lebih dari sepekan.
4. Pembobolan Data Oleh Hacker Bjorka (2022), pada saat itu Bjorka telah berhasil mencuri data registrasi kartu SIM milik Kominfo, data nasabah Bank Indonesia, data pasien beberapa rumah sakit di Indonesia, data pelamar Pertamina, data pelanggan PLN, data pelanggan Jasa Marga.
5. Peretasan Channel YouTuber (2022), selain perusahaan kini peretas juga mengincar youtuber yang sudah memiliki subscriber banyak.

Baca juga : Kepatuhan Tidak Menjamin Keamanan Informasi

Solusi untuk Mengatasi Keamanan Siber

Untuk mengatasi tantangan keamanan siber, Indonesia telah mengambil sejumlah langkah proaktif. Salah satu solusinya adalah meningkatkan kesadaran akan ancaman siber di kalangan masyarakat dan pelaku bisnis. Pendidikan tentang praktik keamanan cyber telah diperkenalkan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia telah memperkuat kerjasama antar lembaga dan sektor untuk memperkuat pertahanan siber negara. Program-program seperti pusat keamanan siber nasional dan pelatihan bagi personel keamanan siber telah diperkenalkan untuk meningkatkan kapasitas dan respons terhadap serangan.

Baca juga : 5 Ancaman Siber yang Harus Diwaspadai!

Penanganan Kasus Keamanan Siber

Ketika terjadi serangan siber, penanganan kasus menjadi krusial untuk meminimalkan dampaknya. Pemerintah Indonesia telah membentuk tim respons insiden keamanan siber (CSIRT) yang bertugas menangani insiden keamanan siber di Indonesia. Tim ini bekerja sama dengan lembaga pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons serangan siber dengan cepat dan efektif.

Selain itu, kerjasama antara sektor publik dan swasta juga penting dalam penanganan kasus keamanan siber. Banyak perusahaan teknologi dan lembaga keuangan telah membentuk pusat keamanan operasional (SOC) mereka sendiri untuk memantau dan menanggapi serangan siber. Berikut beberapa langkah penanganan serangan siber untuk meminimalisir terjadinya serangan siber.

1. Rutin mengubah kata sandi 
2. Rutin melakukan update sistem 
3. Membuat system security plan
4. Menggunakan web application firewall (WAF)
5. Rutin melakukan backup data

Keamanan siber merupakan tantangan global yang membutuhkan respons bersama dari semua pihak. Dengan kesadaran yang meningkat, kerjasama yang kuat antar lembaga dan sektor, serta penanganan kasus yang cepat dan efektif, Indonesia dapat mengatasi ancaman keamanan siber dan melindungi infrastruktur digitalnya dari serangan yang merusak.

Baca juga : Cara Meningkatkan Keamanan Informasi dengan ISO 27001