manajemen risiko

Setiap sektor bisnis mempunyai risiko tersendiri yang harus menjadi perhatian perusahaan. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis pastikan Anda mempunyai manajemen risiko yang baik supaya bisnis dapat terhindar dari segala bentuk risiko yang merugikan. Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko keuangan, hukum, strategis, dan keamanan terhadap modal dan pendapatan organisasi. Ancaman atau risiko ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk ketidakpastian keuangan, kewajiban hukum, kesalahan manajemen strategis, kecelakaan dan bencana alam.

Sektor keuangan menjadi sektor yang mempunyai risiko cukup tinggi, karena hal inilah yang membuat sektor keuangan harus mempunyai manajemen risiko. Manajemen risiko dalam keuangan melibatkan identifikasi potensi kerugian dalam setiap keputusan investasi dan memutuskan apakah akan menerima risiko atau mengambil tindakan untuk menguranginya atau meminimalisir. Manajemen risiko keuangan adalah proses yang berkelanjutan karena risiko dapat berubah seiring waktu. Ketahui juga sistem informasi manajemen risiko – solusi keamanan informasi anda.

Penerapan Manajemen Risiko Otoritas Jasa Keuangan

Dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-2/D.09/2023 Tentang Tata Kelola Sistem Manajemen Anti Penyuapan di Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan bahwa manajemen risiko otoritas jasa keuangan adalah prinsip, kerangka kerja dan proses yang digunakan dalam mengelola risiko, untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mencapai tujuan otoritas jasa keuangan. Penerapan manajemen risiko otoritas jasa keuangan harus meliputi : 

  1. Pengawasan aktif direksi dan dewan komisaris;
  2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko;
  3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko; dan
  4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Berikut ini adalah beberapa teknik manajemen risiko yang paling umum.

  1. Penghindaran

Cara paling jelas untuk mengelola risiko adalah menghindarinya. Beberapa investor membuat keputusan investasi mereka dengan mengurangi volatilitas dan risiko sepenuhnya. Hal ini berarti memilih aset paling aman dengan sedikit atau tanpa risiko.

  1. Retensi

Strategi ini melibatkan penerimaan risiko apa pun sebagai risiko yang harus dibayar untuk peluang pengembalian yang tinggi.

  1. Berbagi

Risiko dapat dibagi antara dua pihak atau lebih. Misalnya, perusahaan asuransi membayar reasuransi untuk menutupi potensi kerugian di atas tingkat tertentu.

  1. Pemindahan

Risiko dapat dialihkan dari satu pihak ke pihak lain. Seperti asuransi kesehatan yang memungkinkan konsumen untuk memindahkan risiko biaya pengobatan yang mahal kepada perusahaan asuransi sebagai imbalan atas pembayaran premi rutin.

  1. Pencegahan dan pengurangan kerugian

Banyak investor mengurangi risiko dengan menyeimbangkan investasi yang tidak stabil, seperti saham yang sedang tumbuh, dengan pilihan yang lebih konservatif, hal ini akan memberikan pencegahan dan yang pasti pengurangan kerugian yang fatal. Ketahui juga manfaat penting sertifikasi ISO untuk perusahaan kecil dan menengah.

Diskusikan kebutuhan Anda

Kami siap memberikan konsultasi dan pendampingan sertifikasi

Hubungi kami sekarang

×

Halo!

Klik untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Layanan Konsultasi