Dalam lingkup teknologi informasi, serangan DDoS (Distributed Denial of Service) menjadi ancaman serius bagi perusahaan dan situs web. Serangan ini dapat menyebabkan gangguan besar dalam operasi online dan berdampak pada reputasi serta kerugian finansial. Serangan DDoS merupakan salah satu serangan siber yang harus diwaspadai. Pencegahan yang tidak tepat akan mengakibatkan kendala, mulai dari kecepatan kinerja jaringan yang menurun, tidak berfungsinya beberapa fitur, terdapat sistem yang crash, peningkatan spam, hingga website yang tidak dapat diakses.
DDoS menjadi serangan siber yang paling meningkat pada tahun 2022 lalu. Menurut data yang dikutip dari Tempo.com pada bulan Januari sampai Maret 2022 terjadi peningkatan serangan distributed denial of service sebanyak 46% dari tahun sebelumnya. Jumlah persentase ini akan terus bertambah jika organisasi tidak melakukan upaya pencegahan yang tepat. Dalam mencegah serangan distributed denial of service sangat diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi.
Baca juga : Apa Itu Penetration Testing dan Perbedaan dengan Red Teaming?
Apa itu Distributed Denial of Service (DDoS)?
Distributed denial of service atau DDoS adalah upaya penyerang untuk mencegah pengguna mengakses sistem jaringan, layanan, situs web, aplikasi, atau sumber daya lainnya. Serangan ini biasanya akan membuat sistem menjadi lambat dalam merespons, atau bisa juga melumpuhkan sistem secara keseluruhan. Serangan yang berasal dari satu sumber disebut sebagai serangan denial-of-service (DoS). Namun, serangan distributed denial-of-service (DDoS) adalah jenis serangan yang umum terjadi saat ini. DDoS diluncurkan ke sebuah target dari berbagai sumber tetapi dikoordinasikan melalui satu titik pusat. Serangan ini lebih besar serta berpotensi lebih menghancurkan.
Baca juga : ISO 27001 ISMS – Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Jenis-jenis Distributed Denial of Service (DDoS)
DDoS terdiri dari tiga (3) jenis serangan yang harus diwaspadai, yaitu:
- Request flooding, merupakan serangan dengan cara mengajukan permintaan dalam jumlah yang banyak sehingga user lain tidak dapat menggunakan dan mengakses layanan yang tersedia.
- Traffic flooding, merupakan bentuk serangan dengan cara terus mengirimkan data yang banyak sehingga pengguna tidak dapat mengakses sistem tersebut.
- Serangan DDoS dapat mengubah sistem konfigurasi, bahkan bisa merusak komponen dan server yang ada.
Baca juga : Disaster Recovery dalam TI Lengkap dengan Manfaatnya
Mengatasi Distributed Denial of Service (DDoS)
Terdapat lima (5) cara yang bisa digunakan untuk mengatasi serangan DDoS, seperti:
- Terus melakukan pemantau traffic sistem secara rutin.
- Menggunakan proteksi berlapis.
- Menambahkan bandwidth jaringan.
- Membatasi akses dan menyaring permintaan.
- Memperbarui sistem operasi ke versi terbaru.
PT. Solusi Pintar Prima (Solusmart Consulting) merupakan konsultan sistem manajemen yang terpercaya dan siap membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan organisasi dalam meningkatkan sistem manajemen keamanan yang mampu meminimalisir terkena serangan siber seperti distibuted denial of service (DDoS)
Diskusikan kebutuhan Anda
Kami siap memberikan konsultasi dan pendampingan sertifikasi
Hubungi kami sekarang