ancaman siber

Dalam era digital saat ini, hampir semua sektor bisnis di seluruh dunia telah beralih menggunakan teknologi digital. Sehingga kebutuhan akan sistem keamanan yang efektif menjadi semakin penting. Seiring dengan kemajuan teknologi digital yang semakin kompleks, akses informasi yang cepat dan mudah telah mempengaruhi semua aspek kehidupan yang terhubung melalui internet. Oleh karena itu, organisasi harus memprioritaskan perlindungan informasi mereka dari ancaman peretasan dan ancaman siber lainnya dengan menerapkan sistem keamanan yang kuat.

Keamanan Siber (Cyber security)

Keamanan Siber adalah perlindungan sistem yang terhubung ke internet, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan data dari ancaman siber dikenal sebagai keamanan siber. Praktik ini, digunakan oleh individu dan organisasi dengan tujuan untuk mencegah akses tidak sah ke dalam sistem data serta sistem terkomputerisasi lainnya. Strategi keamanan siber yang kuat dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap serangan siber yang berpotensi mengancam integritas sistem dan data organisasi atau pengguna. Keamanan siber juga memainkan peran penting dalam mencegah serangan yang bertujuan untuk merusak atau mengganggu operasi sistem atau perangkat.

Baca juga : ISO 27001 Efektif Cegah Malware Berbahaya 

5 Jenis Ancaman Siber yang Harus Diwaspadai

Dengan meningkatnya frekuensi dan variasi serangan siber, organisasi harus waspada terhadap 5 jenis ancaman siber berikut ini.

  1. Phising

Phishing adalah jenis kejahatan siber yang terjadi ketika seseorang atau beberapa orang dihubungi melalui email, telepon, atau pesan teks oleh pihak yang menyamar sebagai institusi resmi untuk menipu individu agar memberikan informasi sensitif seperti identitas pribadi, rincian perbankan, dan kartu kredit. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengakses akun-akun penting, menyebabkan pencurian identitas, dan kerugian finansial.

  1. Ransomware dan Malware

Ransomware adalah jenis malware yang menggunakan enkripsi untuk menahan informasi korban sebagai tebusan. Informasi penting pengguna atau organisasi dienkripsi sehingga tidak dapat diakses, dan uang tebusan diminta sebagai syarat pemulihan akses. Ransomware sering menyebar ke seluruh jaringan, menargetkan basis data dan server file, dan dengan cepat dapat melumpuhkan seluruh organisasi.

  1. Serangan Berbasis AI dan ML

Penggunaan Machine Learning (ML) dan Artificial Intelligence (AI) telah meningkat dalam organisasi. Selain membantu pekerjaan, baik ML maupun AI juga membawa ancaman serangan siber karena mempermudah peretas dalam meningkatkan serangan.

  1. Serangan Pihak Ketiga dan Rantai Pasokan

Organisasi harus berhati-hati terhadap serangan siber yang berasal dari pihak ketiga atau rantai pasokan saat melakukan kerja sama atau kemitraan, karena mereka dapat memiliki akses dan menyusup ke dalam sistem informasi.

  1. Serangan Titik Akhir

Serangan titik akhir dimaksudkan sebagai langkah awal bagi peretas untuk mengakses dan mencuri informasi dan data yang disimpan dalam sistem informasi.

Baca juga : Cara Mencegah Phising dengan Penerapan ISO 27001

Tips Memperkuat Keamanan Siber

Berikut adalah beberapa tips untuk memperkuat keamanan siber.

  • Terapkan patches dan update keamanan untuk sistem operasi dan perangkat lunak. 
  • Gunakan password yang kuat. 
  • Gunakan Multi-factor Authentication (MFA) untuk perlindungan ganda.
  • Berikan edukasi seputar bahaya phishing pada seluruh pihak yang terlibat dalam operasional bisnis.
  • Gunakan antivirus dan pastikan sistem keamanan bekerja dengan baik.

Baca juga : 4 Tantangan Keamanan Layanan Data Center bagi Perusahaan

Diskusikan kebutuhan Anda

Kami siap memberikan konsultasi dan pendampingan sertifikasi

Hubungi kami sekarang

×

Halo!

Klik untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Layanan Konsultasi